Hai semua, kali ini gue mau sedikit cerita mengenai Jakarta,
ini menurut pikiran gue ya, dan kenapa
gue merasa nyaman tinggal di Jakarta, yang menurut orang-orang Jakarta bukan
lah tempat yang bersahabat untuk ditinggali.
Dimulai dari pertama kali gue menginjakkan kaki di Jakarta,
waktu itu tahun 2012 (seingat gue sih, maklum udah lama hihii). Perasaan gue
sih biasa aja, ya Jakarta nothing special lah hampir sama dengan kota tempat
gue tinggal, bedanya ya cuma Jakarta punya macet, kota gue hatrik 3 kali
Gubernurnya korupsi (ups hahhaa), candaaa ih, gitu-gitu I Love my homeland very
much. Lanjutttt,, gue ke Jakarta pertama kali bareng bokap dan temen-temen
kantornya, itu juga cuma sehari dan dilanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Itu kali pertamanya gue menginjakkan kaki ke Jakarta dan naik pesawat. Hihiii..
dulu pernah iri sama temen yang udah pernah naik pesawat huhuu, tetapi Allah SWT
itu maha adil. Alhamdulillah sekarang gue sering bolak-balik naik pesawat jika
dibandingkan temen-temen gue yang dulu. So, jangan pernah merasa begitu ya
guys, ada masa nya kok nanti untuk kita (lah ini kenapa jadi ngalor ngidul sih,
huf!) hahaha.
Oke lanjut, kedatangan gue untuk yang kedua kalinya ke
Jakarta itu di tahun 2015, udah gue ceritain sih di blog untuk trip gue ke
Jakarta kedua kalinya, bisa di baca disini https://halidairianto.blogspot.com/2016/12/my-first-journey-without-parent.html. Di tahun 2015 ini tujuan
gue pastinya berbeda dengan tujuan gue sebelumnya. Kali ini tujuan gue bukan untuk
jalan-jalan, tetapi untuk sebuah misi, ya misi untuk mengumpulkan ketujuh bola
ajaib dragon ball dan misi menenggelamkan infinity stone ke palung marina biar
Thanos gak bisa nemuin itu batu (Woy, stop, focus!) ahhaa. Back to the topic.
Oke, untuk cerita tujuan lengkap gue ke Jakarta untuk kedua kalinya, kalian baca
aja ya itu di link diatas, baca aja, budayakan membaca (alah, bilang aja biar
ada yang baca tulisan gak jelas elo kan, hahaa)
Oke, dalam perjalanan gue ke Jakarta kedua kalinya ini yang
sedikit mengena di hati gue, karena saat itu gue lumayan lama menetap di
Jakarta. Banyak pengalaman yang gue dapatkan sejak tinggal di Ibukota Negara
kita ini. Gue banyak belajar ketika berada di Kota ini, apa itu? Bersabar, ya
sabar. Gue harus sabar menghadapi kemacetan Jakarta yang super duper wow
banget. Hahahaa. Karena itulah gue gak ingin tinggal di Jakarta, dan juga
karena kata orang-orang kalo Jakarta itu sumpek, ramai, kriminalnya tinggi ,
dll. Itu jelas sangat mempengaruhi persepsi gue tentang Jakarta. Hahaaa, maklum
gue kan gampang termakan perkataan orang. Tapi, apa yang dikatakan orang-orang
tersebut sekarang gak berlaku lagi bagi gue. Lah, kenapa? Because I’m in love with
Jakarta, ternyata kota ini membuat gue nyaman sehingga membuat gue menetapkan
hati untuk tinggal dan bekerja di Jakarta. Walaupun jauh dari orang tua, it doesn’t
matter, gue ingin mandiri kali ini, keluar dari zona nyaman dan ingin merasakan
merindukan orang tua.
Lalu, kenapa tiba-tiba nyaman dengan Jakarta? Oke, Next di
Part 2 ya, panjang soalnya, sepanjang tali beruk kalo kata guru gue waktu SD.
Astaghfirullah, maapkeun ananda Ibu Guru ku, hihii.
soooo interesting!!! keep writing!!!
BalasHapus